Friday, May 20, 2005

24 THINGS TO ALWAYS REMEMBER AND ONE THING TO NEVER FORGET

Your presence is a present to the world.
You are unique and one of a kind.
Your life can be what you want it to be.
Take the days just one at a time.
Count your blessings, not your troubles.
You will make it through whatever comes along.
Within you are so many answers.
Understand, have courage, be strong.
Do not put limits on yourself.
So many dreams are waiting to be realized.
Decisions are too important to leave to chance.
Reach for your peak, your goal and you prize.
Nothing wastes more energy than worrying.
The longer one carries a problem the heavier it gets.
Do not take things too seriously.
Live a life of serenity, not a life of regrets.
Remember that a little love goes a long way.
Remember that a lot goes forever.
Remember that friendship is a wise investment.
Life's treasure are people together.
Realize that it is never too late.
Do ordinary things in an extraordinary way.
Have hearth and hope and happiness.
Take the time to wish upon a start.
AND DO NOT EVER FORGET..FOR EVEN A DAY HOW VERY SPECIAL YOU ARE !

Are we really different ?

Kendatipun memiliki perbedaan-perbedaan filsafat, semua keyakinan agama memiliki tujuan yg serupa. Setiap agama menekankan pengembangan umat manusia. Cinta Kasih, saling menghormati, dan ikut berbagi penderitaan sesama. Dari sisi ini, setiap agama memiliki sudut pandang dan tujuan yang kurang lebih sama.

Agama yg menitikberatkan pada Tuhan yang Mahakuasa, kepercayaan, serta kasih Tuhan, bertujuan untuk memenuhi perintah Tuhan. Memandang kita semua sebagai mahluk ciptaan dan pengikut satu Tuhan, agama-agama tersebut mengajarkan bahwa kita harus menghargai dan menolong satu sama lain. Tujuan utama dari kepercayaan yg mendalam terhadap Tuhan adalah untuk menjalankan perintah-Nya, yg mana intinya adalah untuk menghargai, menghormati, mencintai, dan melayani sesama.

Karena tujuan utama dari berbagai agama itu sama-sama untuk meningkatkan perasaan dan perbuatan yg bermanfaat, maka saya sangat yakin bahwa dari titik pandang ini, tujuan utama dari berbagai penjelasan filosofis adalah sama. Melalui pelbagai tatanan ajaran agama, para pengikut mengambil sikap hidup yg bermanfaat terhadap sesama manusia, yaitu saudara-saudari kita dan masyarakat. Sikap hidup ini telah ditunjukkan oleh begitu banyak umat Kristiani sepanjang sejarah. Banyak di antara mereka yg telah mengorbankan diri untuk kepentingan umat manusia. Ini benar-benar merupakan pengamalan sifat Belas Kasih.

Pada saat ini kami, rakyat Tibet, mengalami masa-masa yg sulit, masyarakat Kristiani dari seluruh dunia ikut menanggung penderitaan kami dan berduyun-duyun menawarkan bantuan. Tanpa melihat perbedaan suku, budaya, agama, dan pandangan hidup, umat Kristiani menganggap kami sebagai sesama manusia dan menawarkan bantuan. Hal ini benar-benar memberikan kami inspirasi yg mendalam sekaligus merupakan pengakuan dari nilai Cinta Kasih.

Cinta Kasih dan kebaikan adalah dasar utama dari masyarakat. Jika kita kehilangan nilai-nilai tersebut, maka masyarakat akan mengalami kesulitan besar. Kelangsungan hidup umat manusia akan terancam. Seiring dengan perkembangan dunia materi, kita memerlukan perkembangan spiritual agar kedamaian batin dan keselarasan sosial dapat tercipta. Tanpa kedamaian batin, tanpa ketenangan batin, akan sulit untuk mencapai kedamaian. Dalam hal pengembangan batin, agama dapat memberikan sumbangan yg penting.

Walaupun setiap agama menekankan Belas Kasih dan Cinta Kasih, namun dari sudut pandang filosofi, tentu saja ada perbedaan. Semua ini tidak menjadi masalah. Ajaran filosofi bukanlah merupakan tujuan, bukanlah akhir, dan bukan pula apa yg Anda perlu capai. Tujuan dari ajaran filosofi adalah untuk menolong dan menguntungkan mahluk lain. Karenanya ajaran filosofi yg mendukung gagasan ini sangatlah bernilai. Tiada gunanya bagi kita untuk mendalami perbedaan-perbedaan filosofi tersebut, serta berdebat dan mengkritik satu sama lain. Hanya akan timbul perdebatan tiada akhir; semua ini hanya menyebabkan kita menyakiti satu sama lain, tidak mencapai apa-apa. Lebih baik bagi kita untuk melihat tujuan dari filosofi-filosofi yang berbeda tersebut dan melihat kesamaannya, yaitu titik berat pada Cinta Kasih, Belas Kasih, dan rasa hormat pada sesuatu yg lebih tinggi.

Pada dasarnya tidak ada agama yg percaya bahwa kemajuan materi semata-mata adalah cukup bagi umat manusia. Semua agama meyakini adanya kekuasaan yg melampaui kemajuan materi. Semuanya juga sependapat bahwa usaha yg sungguh-sungguh untuk melayani umat manusia adalah sangat penting dan bermanfaat.

Untuk melakukan hal ini, penting bagi kita untuk saling mengerti. Pada masa silam, karena kepicikan berpikir dan faktor-faktor lainnya, terkadang terjadi perselisihan antara kelompok agama yg berbeda. Hal seperti ini seharusnya tidak terjadi lagi. Jika kita mendalami nilai suatu agama dalam kerangka situasi dunia, maka kita akan dengan mudah dapat menghindari hal-hal yg tidak diinginkan seperti itu. Ini karena terdapat banyak hal yg sama yg dapat kita pakai untuk membangun kerukunan. Marilah kita bahu-membahu, saling menolong, menghormati, dan mengerti satu sama lain, dalam usaha bersatu untuk melayani umat manusia. Tujuan dari masyarakat manusia seharusnya adalah untuk memajukan manusia dengan penuh Belas Kasih.

Para politisi dan pemimpin dunia tengah mencoba yg terbaik untuk mencapai pengendalian persenjataan dan sebagainya. Semua ini sangatlah berguna. Sementara itu, kita sebagai umat beragama tertentu, memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mengendalikan pikiran sendiri yg buruk. Inilah pelucutan senjata sebenarnya, yaitu pengendalian senjata dalam diri kita sendiri. Tanpa kedamaian batin dan pengendalian penuh terhadap pikiran, maka pengendalian terhadap hal-hal eksternal tidaklah terlalu berguna. Tanpa pengendalian batin, tidak peduli langkah apa pun yg kita ambil, maka pengendalian terhadap hal-hal eksternal tidaklah akan mencapai hasil. Karenanya, dalam situasi dewasa ini, kita dalam masyarakat beragama, memiliki tanggung jawab khusus terhadap semua umat manusia - sebuah tanggung jawab universal.

Situasi dunia saat ini membuat antar-benua sangat bergantung satu sama lain, dan dalam situasi seperti ini, kerja sama yg tulus sangatlah penting. Semua ini bergantung pada motivasi yg baik. Inilah tanggung jawab universal kita.

Dalai Lama - Compassion and Wisdoms

The Way

"Aku tidak memikul siapa pun di bahuku ke arah tujuan akhir. Tak seorang pun yang dapat memikul orang lain di bahunya menuju tujuan akhir. Tak lebih, dengan cinta dan belas kasih, seseorang bisa berkata, 'Nah, ini jalan itu, dan di sinilah aku harus berjalan. Engkau juga bekerja, engkau juga berjalan, dan engkau akan mencapai tujuan akhir.'

Tetapi setiap orang harus berjalan sendiri-sendiri, harus mengambil setiap langkah sendiri di jalan itu. Dia yang mengambil satu langkah di jalan itu, berarti satu langkah lebih dekat pada tujuan. Dia yang mengambil ratusan langkah, berarti ratusan langkah lebih dekat pada tujuan. Dia yang mengambil semua langkah di jalan itu, mencapai tujuan akhir.

Engkau sendiri yang harus berjalan di jalan itu "

Sidharta Gotama

Thursday, May 19, 2005

Kerendahan hati

Sang Iblis menampakkan diri pada seorang rahib dengan menyamar sebagai malaikat bercahaya, dan berkata kepadanya: Aku malaikan Jibril dan aku dikirim untukmu. Tetapi sang rahib berkata kepadanya: Dengar, jangan-jangan engkau dikirim untuk orang lain. Aku pasti tidak patut menerima seorang malaikat yang dikirimkan padaku.

Segera iblis itu menghilang.


Desert Fathers
Stories of the spirit, Stories of the heart
Parables of the spiritual path from around the world
by Christina Feldman and Jack Kornfield

Heaven and Hell

Seorang samurai yg besar dan kekar suatu saat mengunjungi seorang biksu kecil. "Biksu," katanya, dengan suara yg biasanya mengandung ketaatan sesaat, "ajari aku tentang surga dan neraka!"

Biksu itu menatap serdadu yang gagah ini dan menjawab dengan ucapan angkuh, "Mengajarimu tentang surga dan neraka? Aku tak bisa mengajarimu tentang apapun. Engkau kotor. Engkau bau. Pedangmu berkarat. Engkau membawa aib, memalukan kelas samurai saja. Menyingkirlah dariku. Aku tak tahan denganmu."

Samurai itu menjadi gusar. Ia tergetar, seluruh wajahnya memerah, marah tak terkatakan lagi. Ia menghunus pedangnya dan mengacungkannya kepada biksu itu, siap memenggalnya.

"Itulah neraka," kata biksu itu dengan lembut.

Samurai itu tertegun. Belas kasih dan kepasrahan dari orang kecil itu yang menyerahkan hidupnya untuk memberikan pengajaran ini, untuk menunjukkan padanya neraka! Perlahan ia menurunkan pedangnya, merasa bersyukur, dan tiba-tiba ada kedamaian.

"Dan itulah surga," kata biksu itu lembut.

Zen
Stories of the spirit, Stories of the heart
Parables of the spiritual path from around the world
by Christina Feldman and Jack Kornfield